22 Maret 2008

22 Maret 2008


Mulai hari ini, aku bertekad akan melakukan sebuah terobosan besar dalam hidupku! Mengurangi pemakaian AC!

Beberapa hari yang lalu aku baru tersadar kalau percuma saja aku melakukan upaya-upaya mengurangi pemanasan global seperti pengelompokkan sampah, menghilangkan keisenganku mencabuti tanaman, dan juga melakukan sosialisasi kepada orang lain kalau aku sendiri ternyata juga secara rutin ikut berpartisipasi dalam kenaikan suhu secara drastis yang terjadi di dunia ini.

Bisa dibilang bahwa aku termasuk orang yang tidak bisa hidup tanpa AC. Begitu aku pulang kampus atau setiap aku ada di rumah, AC selalu wajib menyala. AC kamarku baru mati ketika aku sedang tidak berada di rumah. Padahal aku ini termasuk anak rumahan lho. Jadi kalian bisa bayangin sendiri kan, bagaimana pemakaian AC di rumahku... Sedangkan freon yang terdapat dalam AC dan lemari es merupakan salah satu penyumbang terbesar kenaikan suhu dunia kita.

Aku harus mengambil suatu sikap dan membuat niatan yang baru kalau begitu ceritanya he he he. Ini bakal menjadi hal yang paling berat untuk aku lakukan! Mulai saat ini, aku akan mengurangi pemakaian AC-ku. AC hanya akan aku nyalakan ketika aku sudah mengantuk dan bersiap untuk tidur. Selebihnya aku akan memakai kipas angin saja. Sudah terbayang olehku, betapa beratnya resiko yang akan kutanggung sebagai akibat dari pelaksanaan niatku ini. Tapi apa boleh buat, demi mencegah agar suhu udara tidak semakin panas. Toh nantinya kalau udara semakin panas tidak terkendali, aku akan jauh lebih repot dan menderita... Di saat AC sudah tak lagi mempan untuk melawan udara panas yang ada, apa yang harus aku lakukan? Ah, lebih baik aku bersusah payah dulu sekarang daripada lebih harus lebih menderita lagi nantinya...

Begitu pula dengan penggunaan AC mobil. Sebisa mungkin, kalau situasi tidak memaksa, seperti turun hujan misalnya, aku akan membuka jendela mobil saja dan me–non active-kan AC. Ini berarti aku harus bersiap-siap dengan udara panas yang menyengat dan dengan debu-debu yang beterbangan, juga dengan asap-asap kendaraan bermotor yang berlalu lalang di jalanan. Namun aku sudah memikirkan solusinya! Aku akan memakai masker! Meski tidak menjamin seratus persen, debu dan asap kendaraan tidak akan masuk ke mulut kita atau terhirup oleh kita, paling tidak itu sudah menjadi suatu tundakan pencegahan, suatu tindakan antisipasi yang sangat berguna untuk menjaga kesehatan kita.

Tak cukup hanya itu, aku juga akan menasehati teman-teman di kampusku untuk meng-active–kan satu buah AC saja dari dua AC yang ada di setiap ruangan kelas di kampusku. Aku harap mereka juga akan sadar, mau mengerti dan ikut pula bertindak dalam mengurangi pemanasan global yang sedang terjadi saat ini.

Tidak ada komentar: