19 Maret 2008

19 Maret 2008


Akhirnya hari ini hujan juga... Lumayan lebat juga hujannya. Kalau melihat orang–orang yang menepi di pinggir jalan tadi karena ga bawa jas hujan, aku merasa kasihan juga... Tapi aku lebih kasihan lagi melihat orang-orang yang rumahnya kebanjiran yang sampai harus mengungsikan keluarga dan harta benda mereka. Kebanyakan dari mereka ketika diwawancarai mengatakan bahwa kejadian itu tidaklah sepenuhnya bencana alam, tetapi merupakan kesalahan dari manusia sendiri... Pohon-pohon ditebangi secara liar, hutan-hutan dipangkas dijadikan area perumahan atau industri, pola hidup masyarakat yang seenaknya sendiri membuang sampah sembarangan, tangan-tangan iseng mereka mencabuti tumbuhan yang ada di dekatnya...

Dulu aku termasuk salah satu orang yang hobi merusak lingkungan sekitarku hanya atas dasar keisengan belaka. Ketika ngobrol dengan teman-temanku di area kampus, aku iseng mencabuti daun dari tanaman yang ada di sampingku. Coba bayangin kalau empat orang saja yang duduk di bangku tempatku duduk itu dan melakukan keisengan yang sama denganku... wah ga sampai 3 hari sudah gundul tanaman itu. Lalu kalau gundul, tentunya dia tidak dapat menyerap air dengan maksimal kan, nah itu yang merupakan cikal bakal terjadinya banjir...

Tetapi tenang saja, sekarang setelah sadar akan Global Warming dan efek-efek yang disebabkannya, telah membuatku berubah kok. Selain masih tetap membudayakan memilah-milah sampah yang kuhasilkan, aku juga sudah menghilangkan keisenganku mencabuti daun-daun yang tidak bersalah kok (hiperbola banget ya bahasaku ha ha ha) Ga sampai di situ saja lho. Aku juga mulai mengajak teman-temanku, mulai dari yang paling dekat yaitu teman se–gank–ku, untuk membudidayakan rasa sayang lingkungan. Meski kelihatannya itu merupakan suatu hal yang simple, dalam kenyataannya tidak begitu lho. Itu merupakan suatu tantangan yang berat banget buat aku. Awalnya aku dicemooh teman-temanku. Mulai yang dibilang sok care lah, sok suci lah, sok jadi anak yang peduli lingkungan lah... Berat banget untuk tetap bertahan ditengah-tengah serbuan mereka itu. Tapi setelah perlahan-lahan aku jelaskan tentang situasi dunia sekarang ini yang mengalami pemanasan global, yang mengakibatkan es-es di daerah kutub sana mencair, dan bahaya-bahaya yang dapat terjadi kalau situasi ini berjalan terus tanpa diatasi, mereka mulai sadar pula dan melakukan hal yang sama denganku. Bahkan yang membuatku bangga, sekarang kami mulai mensosialisasikan hal itu pula kepada teman-teman kami lainnya yang kami temui entah di kantin maupun di sekitar rumah tempat kami tinggal.

Suatu usaha yang tidak akan sia-sia bukan...? Dan mungkin kalau boleh aku berangan-angan , hal tersebut akan menjadi suatu usaha yang secara tidak langsung akan membantu kenaikan suhu secara drastis yang sedang terjadi di dunia saat ini. Semoga saja!

Tidak ada komentar: