09 April 2008

8 April 2008, listrik


Sepertinya penggunaan listrik sudah tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan sehari-hari manusia. Mulai dari perkantoran, pabrik, mall-mall, sampai rumah tangga pun tidak dapat terpisahkan dari yang namanya: LISTRIK. Penerangan menggunakan listrik; mesin cuci, setrika, vaccum cleaner, TV, dan peralatan rumah tangga yang lain pun, termasuk komputer, memakai listrik. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana manusia saat ini bisa hidup di masa-masa dimana listrik belum ditemukan... Bisa-bisa semuanya stress dan jadi gila, bahkan mungkin bisa bunuh diri...

Namun yang perlu disesalkan, begitu mudahnya manusia mendapatkan pasokan listrik membuat manusia lalai dalam pemakaiannya. Kadang kita menyia-nyiakan listrik, listrik digunakan lebih dari sebagaimana mestinya. Seperti misalnya pemakaian lampu. Sering kita jumpai, baik di rumah maupun perkantoran, lampu sudah menyala sejak pagi hari, AC dan alat-alat elektronik rumah tangga maupun perkantoran lainnya pun juga telah dinyalakan sejak pagi hari. Hal tersebut merupakan pemborosan pemakaian listrik. Semestinya, di pagi hari, yang perlu dilakukan hanyalah membuka jendela; melakukan hal yang demikian sudah merupakan tindakan yang efektif yang memberikan 2 manfaat sekaligus. Yang pertama: kita tidak perlu untuk meyalakan lampu lagi, karena cahaya matahari yang masuk telah cukup untuk menerangi ruangan. Lalu, udara pagi masih bersih dan sejuk sehingga kita tidak butuh untuk menyalakan AC.

Mungkin sudah menjadi sifat buruk manusia untuk membuang-buang atau memboroskan barang yang dimiliki pada awalnya, kemudian ketika mereka sadar bahwa persediaan barang yang mereka miliki sudah menipis, baru mereka kelimpungan berupaya mencegah agar barang-barang tersebut tidak habis.

Untuk meng"ada"kan listrik, dibutuhkan tenaga, nah hasil pembuangan sisa itu menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan besar-besaran di bumi ini. Pengolahan batu bara atau minyak bumi itu menghasilkan karbon dioksida. Sepertinya manusia telah menyadari hal itu dan mulai mengambil tindakan yang nyata untuk mengatasi pemanasan global tersebut. Seperti yang aku baca di sebuah koran di Surabaya, beberapa waktu yang lalu, di Sidney, beberapa gedung megah, di”gelap”kan dalam waktu satu jam. Pemerintaha di sana mengambil kebijakan untuk mematikan listrik di beberapa gedung tersebut sebagai upaya penghematan listrik dan pengurangan pemanasan global. Pemerintah Indonesia sendiri telah mengambil sikap serupa setahun belakangan ini, mengkampanyekan penghematan listrik, menghentikan pemakaian TV, seterika, dan beberapa barang elektronik lain dalam waktu-waktu tertentu, kalau tidak salah, mulai jam 6 sore sampai jam 9 malam. Namun bagaimana realisasi dari anjuran pemerintah tersebut, aku masih menyangsikan. Coba saja lihat betapa banyak bertebaran acara sinetron maupun reality show yang jam tayangnya tepat di saat TV harus dimatikan, sesuai dengan anjuran pemerintah. Dengan rating yang diraih baik oleh sinetron maupun acara reality show tersebut, dapat dipastikan anjuran pemerintah hanya sekedar lewat di benak masyarakat. Kalau boleh aku berpendapat, seharusnya pemerintah mengupayakan penghematan listrik tidak setengah-setengah. Kalau perlu, stasiun-stasiun TV dapat diminta untuk menghentikan siarannya selama 1 atau 2 jam saja di sekitar jam-jam yang telah ditetapkan pemerintah, wah, coba bayangkan, setiap rumah mengurangi pemakaian listrik untuk TV selama 2 jam, kalikan saja dengan jumlah penduduk di Indoenesia, sudah berapa banyak listrik yang dihemat? Itu baru di Indonesia, coba setiap kota di semua negara melakukan hal yang serupa, mungkin pemanasan global yang terjadi di dunia tidak akan menjadi separah saat ini ya...

Mulai beberapa bulan yang lalu, aku telah mencoba untuk menerapkan anjuran pemerintah tersebut. Walau bukan mematikan TV pada jam-jam yang telah ditetapkan, aku membiasakan diri untuk mematikan lampu kamar ketika aku sedang tidak berada di kamar, dan mematikan TV (bukan dalam posisi stand-by) ketika tidak dilihat. Kelihatannya hal tersebut tidak berarti apa-apa, namun dengan melakukan hal demikian, aku berharap aku dapat memberikan sumbangsih dalam gerakan penghematan listrik dan pengurangan global warming... Semoga saja memang begitu kenyataannya...

Tidak ada komentar: